fuad wafa
poto
Jumat, 18 November 2011
Senin, 15 November 2010
puisi anak kedokteran
Hari itu, ketika tubuhku pada metabolismenya yang terendah…
Mataku berakomodasi tak percaya…
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??
Dalam sms mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP…
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin…
Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar seluruh discuss vertebralis ku berkata…
Setiap cardiac output-ku membutuhkan pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus-mu merangsang saraf simpatisku.
Ucapan selamat malammu laksana diazepam…
Ucapan “jangan menangis, sayang”-mu bagaikan valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan imunosupresi untukku…
Mataku berakomodasi tak percaya…
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??
Dalam sms mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP…
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin…
Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar seluruh discuss vertebralis ku berkata…
Setiap cardiac output-ku membutuhkan pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus-mu merangsang saraf simpatisku.
Ucapan selamat malammu laksana diazepam…
Ucapan “jangan menangis, sayang”-mu bagaikan valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan imunosupresi untukku…
Hari itu, ketika tubuhku pada metabolismenya yang terendah…
Mataku berakomodasi tak percaya…
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??
Dalam sms mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP…
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin…
Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar seluruh discuss vertebralis ku berkata…
Setiap cardiac output-ku membutuhkan pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus-mu merangsang saraf simpatisku.
Ucapan selamat malammu laksana diazepam…
Ucapan “jangan menangis, sayang”-mu bagaikan valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan imunosupresi untukku…
Mataku berakomodasi tak percaya…
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??
Dalam sms mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP…
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin…
Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar seluruh discuss vertebralis ku berkata…
Setiap cardiac output-ku membutuhkan pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus-mu merangsang saraf simpatisku.
Ucapan selamat malammu laksana diazepam…
Ucapan “jangan menangis, sayang”-mu bagaikan valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan imunosupresi untukku…
Selasa, 12 Oktober 2010
anak kreatif
Rosululloh SAW Bersabda :
TOLABUL ILMI FARIIDOTUN ALA KULLI MUSLINA WAL MUSLIMAT. . . .
artinya :
mencari ilmu di wajibkn oleh ALLOH kpd setiap orang islam.
TOLABUL ILMI FARIIDOTUN ALA KULLI MUSLINA WAL MUSLIMAT. . . .
artinya :
mencari ilmu di wajibkn oleh ALLOH kpd setiap orang islam.
Langganan:
Postingan (Atom)